Kamis, 25 Oktober 2018

H Hermansyah Pimpin Parade Pasar Terapung di Kirab Budaya JKPI 2018

SOLO - Masih dalam rangkaian Kongres Dasawarsa Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2018 di Surakarta, Kamis (25/10). Warga Kota Bengawan Solo dimanjakan dengan Kirab Budaya dari 50 Kabupaten/Kota peserta kongres yang memamerkan budaya khas daerahnya. Turut menyemarakkan kirab, Banjarmasin memamerkan budaya Pasar Terapung lewat tarian etnik dan busana unik dari tangguk dan tanggui. Dipimpin langsung Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah yang rela ikut berjalan kaki sejauh 4 kilometer dari Stadion Sriwedari bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ikhsan Alhaq menuju Balai Kota Surakarta sambil menyanyikan lagu Ayo Ke Banjarmasin.
Kirab yang dimulai pada pukul 14.30 WIB tersebut diawali dari pasukan drumband dari Satpol PP dan diikuti oleh pasukan pembawa bendera. Selanjutnya, barisan puluhan kereta berkuda membawa masing-masing pejabat dari berbagai daerah peserta JKPI yang mengenakan kostum adat khas masing daerah. Dibelakangnya mengikuti barisan dari masing-masing daerah yang menampilkan berbagai macam pertunjukan khas di daerah tersebut, di antaranya Reog Ponorogo, musik dari barang bekas, hingga tarian daerah, dengan baju adat khas daerahnya.
Pada pembukaan kegiatan, Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo yang turut serta menggunakan kostum Gatot Kaca mengatakan pusaka merupakan bentuk peninggalan budaya bangsa dan harus dijaga keberadaannya agar jangan tergerus oleh budaya mancanegara. Kongres dasawarsa JKPI yang berlangsung selama 24-26 Oktober 2018 tersebut menampilkan pusaka baik benda maupun tak benda masing-masing daerah.
"Harapannya dengan JKPI ini, Bangsa Indonesia makin menghargai, menghormati, dan melindungi aset bangsa sendiri," katanya. Pada kegiatan tersebut, pihaknya juga akan mengenalkan apa itu Kota Pusaka kepada masyarakat termasuk para pelajar. "Selama ini orang tahunya pusaka itu keris, tombak. Padahal bisa benda dan bisa tak benda. Seperti di Bali ada Ngaben dan Galungan, itu termasuk pusaka, yang pada dasarnya pusaka ini juga harus bisa mendatangkan turis. Ini sudah terbukti di Bali dengan pelaksanaan Ngaben dan Galungannya" tambahnya. Selain kirab, anggota JKPI juga membuka stan pameran warisan budaya masing-masing daerah. Acara pameran digelar di Benteng Vastenburg pada 24-26 Oktober 2018. (humpro-bjm)

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search