BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina berharap, seluruh stakeholder yang ada di Kota berjuluk Seribu Sungai mendukung pencapaian target Imunisasi Measles Rubella (MR), dengan cara menggerakan sasaran Imunisasi MR, yakni usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun yang belum mendapatkan imunisasi tersebut. Harapan tersebut disampaikannya saat kegiatan Pertemuan Mid Term Review Kampanye Imunisasi Measles Rubella Fase 2 Tahun 2018, di Ball Room Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Senin (22/10). Menurutnya, untuk mencapai target imunisasi tersebut perlu dilakukan dengan penyusunan kembali langkah nyata bersama lintas sektor. “Langkah nyata itu perlu kita lakukan dengan melibatkan semua sektor terkait di lapangan, baik dalam bentuk sosialisasi maupun advokasi, sehingga pemahaman masyarakat terhadap pentingnya imunisasi MR dapat meningkat,” katanya.
Pemberian imunisasi MR merupakan upaya kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit. Dengan imunisasi, akan berdampak pada meningkatnya kesehatan ibu dan anak di Indonesia. “Imunisasi MR tidak hanya melindungi seseorang, tetapi seluruh masyarakat. Saya harap semua yang hadir dalam kegiatan ini dapat membantu agar capaian target imunisasi MR 95 persen dapat tercapai,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kadis kesehatan Kota Banjarmasin Lukman menjelaskan, Imunisasi MR Fase 2 telah dilaksanakan sejak tanggal 1 Agustus 2018, dan per tanggal 15 Oktober 2018 tercatat mencapai 39 persen. Kota Banjarmasin, jelasnya lagi, masih memiliki waktu sekira 11 hari untuk mencapai target yang telah ditentukan dalam pencapaian peserta imunisasi MR. “Insyaallah kita bisa mencapai target karena kalau melihat dari progres 1 minggu terakhir ini, kegiatan di lapangan ada capaian di satu sekolah itu sampai 95 persen, artinya 90 persen jumlah sasaran anak yang ada di sekolah yang sudah terimunisasi. Jadi capaian-capaian yang langsung ke sekolah ini, hasilnya sudah cukup menggembirakan, sehingga kita sangat optimis di akhir oktober per 31 Oktober ini, capaian kita di atas 50 persen,” jelasnya. Pemberian imunisasi MR kepada anak-anak sekolah ini, tegasnya, tidak ada unsur paksaan. Para petugas kesehatan yang datang ke sekolahan akan mengutamakan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi, dan setelah mendapatkan persetujuan untuk imunisasi, maka petugas akan langsung melakukan imunisaisi. “Upaya kita untuk mempercepat layanan imunisasi MR ini diawali dengan memberikan penyuluhan diapel pagi sekolah. Jadi kita yang aktif, kita yang turun ke sekolah, nanti tenaga Puskesmas dibagikan jadwalnya ke sekolah-sekolah, setelah ada persetujuan dari pihak sekolah dan orang tua murid, kita langsung melakukan imunisasi. Jadi tidak ada paksaan, yang kita utamakan adalah penyuluhan tentang imunisasi ini,” tegasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar