Tak mau kalah dengan H Ibnu Sina, 150 Sastrawan lainnya dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan belahan bumi lain seperti Itali, Maroko, Vietnam, Singapura, hingga Brunei Darussalam dan Malaysia turut pamer, membuat pengunjung tak bergeming walaupun waktu menunjukkan pukul 00:00. 2 hingga 3 puisi dibacakan, sungai martapura jadi inspirasi dan sajak yang banyak dipakai. Salah satunya, penggiat seni ibukota Olivia Zalianty tampil duet dengan penyair senior D. Zawawi Imron yang melantunkan Puisi Sungai.
Pada kesempatam tersebut pula, H Ibnu Sina mengakui diadakannya kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Banjarmasin kepada para Sastrawan terutama para Penyair. "Apresiasi dan dukungan serta bahan silaturahmi antar sesama seniman sekaligus memperkenalkan Kota Banjarmasin di kancah internasional" Ujarnya. H Ibnu Sina juga berharap, Water Front City Banjarmasin menjadi inspirasi yang bisa mengena di hati dan bisa dibawa pulang ke negara mereka "Baik melalui puisi, sastra ataupun aksi langsung kita jadikan sungai sebagai urat nadi kehidupan" ujarnya menambahkan. (humpro-bjm)
Minggu, 07 Oktober 2018
BANJARMASIN - "Memandang lama-lama riak sungai di ujung senja. Serasa bersitatap dengan wajah sendiri dalam seribu cermin" Adalah sepenggal puisi yang dibacakan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina. Sebuah sajak berjudul Sungai Martapura, karya Jamal T Suryanata, yang disampaikan dengan apik dan penuh pendalaman di atas panggung tepian Siring Tendean, Sabtu (6/10). Bagaikan riak gelombang Sungai Martapura. Puisikalisasi H Ibnu Sina disambut tepuk tangan yang meriah para seniman, Penggiat seni, sastrawan serta para penyair yang berhadir dalam malam Parade Puisi dan Musikalisasi 100 Penyair dalam rangka pentas Hari Puisi Indonesia di Kota Seribu Sungai. Kegiatan ini juga masih dalam memeriahkan Hari Jadi Kota Banjarmasin Ke 492.
Posting Komentar