Begitulah yang disampaikan Presiden RI, H Joko Widodo, saat memimpin Rapat Evaluasi PPKM Level IV di luar Jawa-Bali secara virtual, yang diikuti Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, melalui video conference, dari Rumah Dinas Walikota, Jalan Dharma Praja kilometer 4,5 Banjarmasin, Sabtu (07/08).
Dalam arahannya, Presiden menyatakan, dari catatan dirinya, sejak tanggal 25 Juli lalu di luar Jawa dan bali terkontribusi sekira 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru secara nasional.
Kemudian, tanggal 1 Agustus terjadi kenaikan sekira 13.589 atau 44 persen dari total kasus baru secara nasional.
Kenaikan kasus akibat serangan virus mematikan ini tak cukup hanya sampai disitu, tanggal 6 Agustus 2021 kembali terjadi kenaikan angka, hingga mencapai 21.374 kasus atau 54 persen dari total kasus baru secara nasional. “Hati hati kenaikan dalam 2 minggu ini, dan saya perintahkan kepada Panglima, dan Kapolri untuk mengingatkan Kapolda dan Kapolres harus cepat merespon angka-angka yang tadi saya sampaikan,” ucapnya.
Lebihlanjut disampaikannya, saat ini ada lima provinsi yang mengalami kenaikan angka kasus Covid-19, Kaltim 22.529. Sumut 21.876, Papua 14.989, Sumbar 14.496 dan Riau 13958. “Hati hati hari Jum'at kemarin Sumut naik menjadi 22.892, Riau 14.993, Sumbar 14.712 juga naik. Yang turun saya lihat dihari kemarin Kaltim dan Papua, tapi tetap hati-hati ini selalu naik dan turun,” katanya.
Kepada Gubernur dan kepala daerahnya lain, Joko Widodo juga meminta harus mengetahui cara menurunkan mobility index (mobilitas manusia).
Katanya, mobilitas manusia harus direm paling tidak selama 2 minggu, kemudian berkaitan dengan Testing dan Tracing, ia kembali memianta seluruh kepala daerah terutama yang daerahnya mengalami kenaikan angka Covid-19, agar segera menemukan orang-orang yang positif terpapar Covid-19. “Karena ini berkaitan dengan kecepatan, kalau orang punya kasus positif menyebar kemana-mana, jadi segera temukan,” tegasnya.
Bila sudah ditemukan, lanjut orang nomor satu di Indonesia ini lagi, segera masukan mereka ke kawasan isolasi terpusat.
Untuk itu, Joko Widodo kembali meminta Gubernur, Bupati dan Walikota segera menyiapkan isolasi terpusat di kota masing masing. “Bisa jumlahnya 1, bisa 2, bisa 10, bisa memakai sekolah. Saya lihat beberapa provinsi di Jawa memakai sekolah, memakai balai, memakai gedung-gedung olahraga, diberi tempat tidur yang nyaman, bawa mereka ke sana, dan saya minta menteri PU juga membantu daerah dalam rangka menyiapkan isoter ini,” tandasnya.
Usai kegiatan tersebut, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyatakan Pemko Banjarmasin bersama Forkopimda Kota Banjarmasin akan melakukan evaluasi terkait dengan arahan Presiden RI, yaitu usaha untuk penurunan mobilitas masyarakat. “Terkait mobilitas ini akan kita evaluasi nanti di hari Senin bersama-sama dengan Forkopimda, apakah harus dilakukan penyekatan ataukah apabila angka-angka ini sudah menurun sehingga kita bisa turun ke level tiga atau lebih rendah,” ucapnya.
Kemudian, katanyaa lagi, untuk penggalakkan 3T, saat ini tenaga kesehatan Kota Banjarmasin dibantu dengan tenaga tracer, sedang melakukan pelacakkan warga terkonfirmasi positif. (dokpim-bjm)
Posting Komentar