BANJARMASIN – Usai sudah Pagelaran Seni dan Budaya dalam rangka rangkaian Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 492, Senin (24/09). Malam penutupan yang dilaksanakan di Panggung Tongkang, Siring Martapura, selain menampilkan seni pentas drama berjudul Dhamar Wulan, juga dihibur dengan permainan musik dari Band The Kepiting dan Banua Raya Simfony. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang hadir bersama Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah serta para kepala SKPD lingkup Pemko Banjarmasin mengatakan, dengan hadirnya pentas seni dan budaya dalam rangkaian Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 492, mudah-mudahan bisa menghibur masyarakat dan menjadi event serta wisata Kota Banjarmasin. “Malam ini saya ucapkan terima kasih kepada panitia rangkaian Hari Jadi, karena sejak tanggal 18 hingga 24 September menggelar acara ini dan mudah-mudahan acara ini bisa menghibur warga Kota Banjarmasin dan menjadi agenda tahunan wisata Kota Banjarmasin,” ucapnya.
Dikatakannya, cukup banyaknya rangkaian kegiatan yang digelar di Hari Jadi Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina berharap ke depannya seluruh rangkaian tersebut bisa disosialisasikan jauh-jauh hari, sehingga bisa dinikmati dan dihadiri para pengunjung tidak hanya dari Kota Banjarmasin tapi dari luar Kota Banjarmasin. “Mudahan ini jadi intropeksi bagi kita semua dan semakin menegaskan Kota Banjarmasin sebagai Kota Sungai dengan budaya sungai, dengan even dan festival gelarannya, dimana seluruh ruang publik menjadi ruang budaya untuk seluruh masyarakat berekspresi,” harapnya. Menyinggung tentang kegiatan puncak Hari Jadi yang telah dilaksanakan di Siring Balai Kota Banjarmasin, mantan anggota DPRD Kalsel tiga periode ini kembali berharap, dikegiatan Hari Jadi ke 493 nanti, panitia pelaksana bisa menghadirkan pentas drama kolosal dengan jumlah pemain sebanyak 493 orang. “Kalau tadi 150 penari membawakan drama berjudul Samudra Kalimat Syahadat dengan sukses, dan rangkaian acara berjalan lancar. Mudah-mudahan tahun depan diusia 493, kita bisa menghadirkan lebih besar lagi untuk pagelaran tari kolosalnya, 493 orang minimal penari kolosalnya. Kalau 150 orang penarinya bisa menciptakan gelombang kalimat syahadat, mudah-mudahan kalau 493 bukan gelombang lagi yang tercipta tetapi tsunami kalimat syahadat,” pungkasnya.(humpro-bjm).
Posting Komentar