Kunjungi Donggala Serahkan Bantuan

DONGGALA - Di tengah Gempa diiringi Tsunami yang melanda dan meluluhlantakan sejumlah bangunan di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, ternyata Allah SWT masih menitipkan sepenggal surga untuk dijaga umatnya. Adalah Tanjung Karang Donggala, tepian pantai indah dengan pasirnya putih, yang dulunya destinasi wisata, spot diving hingga snorkling. Sebelum gempa menguncang, Wisata Bahari Tanjung Karang tempat wisatawan domestik dan manca negara. Berita gempa itu membuat pariwisata Tanjung Karang menurun drastis, padahal Tanjung Karang bebas dari guncangan tsunami. Meski gelombang ombak hanya setinggi satu meter di Tanjung Karang. Hampir tidak ada rumah yang hancur.

Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina yang melakukan kunjungan ke lokasi gempa Donggala sempat singgah di sini dan diajak melihat keindahannya bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala H Aidil Nur yang ternyata masih urang keturunan warga Banjarmasin. Menurut Aidil, Sebelum Kota Palu dan Donggala diterjang gempa berkekuatan 7.4 SR dan disusul tsunami, Palu merupakan kota yang tenang dan erat dengan aktivitas laut. Tanjung Karang menjadi salah satu pusat periwisata di Sulteng. Ratusan wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara berlibur menikmati panorama wisata bahari yang mempesona.

Tanjung Karang menjadi destinasi wisata favorit terutama bagi warga Kota Palu. Tapi kini terlihat sepi karena sebagian besar warganya mengungsi atau pergi keluar kota. Tidak sedikit warga yang khawatir ada gempa dan tsunami susulan. Banyak pula yang memilih meninggalkan rumahnya dan tinggal di tenda pengungsian di daerah yanh lebih tinggi. 

Pada kesempatan itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina turut menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kab Donggala lewat Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala H Aidil Nur di lokasi pantai, guna membantu pembangunan infrastruktur pasca bencana. "Palu, Donggala dan Sigi itu kuat, Allah hanya ingin menguji yang kuat, tapi tak melebihi kemampuan umatNya. Kebesaran Allah SWT masih ada sepenggal surga untuk kita jaga, mari kita syukuri" tutup H Ibnu Sina. (humpro-bjm)