BANJARMASIN - Bertempat di Sekretariat P2TP2A Kota Banjarmasin Jl A. Yani Km. 2.5 Banjarmasin, Jumpa Pers digelar bersama Press Room Balai Kota Banjarmasin, Rabu (16/01/2018). Kegiatan diinisiasi P2TP2A Kota Banjarmasin bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menyampaikan peran P2TP2A Kota Banjarmasin sekaligus memberikan data serta informasi kekerasan kepada anak dan perempuan di Kota Banjarmasin. Lembaga mitra kerja internal Dinas P3A Kota Banjarmasin didirikan sejak Tahun 2009 s.d sekarang. Sejak tahun 2016 sampai dengan sekarang P2TP2A Kota Banjarmasin dipimpin Hj Siti Wasilah.
Hj. Siti Wasilah memaparkan keberadaan P2TP2A Kota Banjarmasin selama ini yang makin dirasakan perannya, namun tidak begitu saja dikenal di masyarakat, "P2TP2A dikenalkan ke masyarakat langsung, melalui sosialisasi baik dari Dinas P3A maupun dari PKK di Kecamatan dan Kelurahan, serta sekolah berbagai tingkatan yang ada di Banjarmasin melalui ceramah, penyuluhan dan P2TP2A Goes to School dan pelatihan", ucapnya.
"Angka kekerasan terhadap anak dan perempuan dari tahun ke tahun meningkat, tahun 2016 ada 35 kasus, tahun 2017 ada 37 kasus, dan tahun 2018 menangani 43 kasus, serta hingga pertengahan Januari ini menangani 5 kasus", tambahnya. "P2TP2A terhimpun dari berbagai profesi dan keahlian masing-masing, diantara lain, psikolog, guru, akademisi, dokter, polisi, ahli hukum, advokat yang bisa sekaligus mendampingi korban dan atau pelaku sampai ke pengadilan, dan kami serius menangani dan mengawal setiap laporan terjadinya kekerasan dan tindak pidana lainnya. Kekerasan pun beragam, seperti fisik, psikis, seksual, penelantaran, eksploitasi dan perdagangan orang", tambahnya lagi.
Untuk diketahui, P2TP2A bersama Dinas P3A Kota Banjarmasin mengadakan Press Conference ini bertujuan memberikan "Warning" kepada para pelaku kejahatan, bahwa khususnya P2TP2A Baiman Kota Banjarmasin memiliki tekad dan komitmen yang tinggi dalam melakukan penanganan terhadap berbagai jenis kekerasan, selain itu juga, memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelapor karena pelayanan P2TP2A dilaksanakan secara profesional, terpadu dan sesuai dengan juklak juknis, dan juga tujuan lain adanya press conference agar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungannya dan keberanian untuk melaporkan. (humpro-bjm)
"Angka kekerasan terhadap anak dan perempuan dari tahun ke tahun meningkat, tahun 2016 ada 35 kasus, tahun 2017 ada 37 kasus, dan tahun 2018 menangani 43 kasus, serta hingga pertengahan Januari ini menangani 5 kasus", tambahnya. "P2TP2A terhimpun dari berbagai profesi dan keahlian masing-masing, diantara lain, psikolog, guru, akademisi, dokter, polisi, ahli hukum, advokat yang bisa sekaligus mendampingi korban dan atau pelaku sampai ke pengadilan, dan kami serius menangani dan mengawal setiap laporan terjadinya kekerasan dan tindak pidana lainnya. Kekerasan pun beragam, seperti fisik, psikis, seksual, penelantaran, eksploitasi dan perdagangan orang", tambahnya lagi.
Untuk diketahui, P2TP2A bersama Dinas P3A Kota Banjarmasin mengadakan Press Conference ini bertujuan memberikan "Warning" kepada para pelaku kejahatan, bahwa khususnya P2TP2A Baiman Kota Banjarmasin memiliki tekad dan komitmen yang tinggi dalam melakukan penanganan terhadap berbagai jenis kekerasan, selain itu juga, memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelapor karena pelayanan P2TP2A dilaksanakan secara profesional, terpadu dan sesuai dengan juklak juknis, dan juga tujuan lain adanya press conference agar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungannya dan keberanian untuk melaporkan. (humpro-bjm)
Posting Komentar