Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, sepertinya tidak enak hati setelah melihat hasil evaluasi program smart city Kota Banjarmasin, ternyata masih ada masih ada SKPD dan kelurahan yang belum memiliki media sosial (Medsos), untuk mempublikasikan kegiatan dan menginformasi pembangunan yang akan dan sudah terselesaikan.
Iapun kembali mengeluarkan instruksi agar SKPD dan kelurahan dimaksud segera membuat publikasi seputar kegiatan yang dilaksanakan melalui media sosial. “Jadi untuk catatan ulun terkait dengan keaktifan SKPD dan kelurahan, dari hasil monitoring keaktifan website SKDP dan Kelurahan, ada 6 yang tidak punya sama sekali. Kemudian Instagram SKPD dan kelurahan ada 8, ulun berharap sesegeranya akunnya dibuatkan,” tegas H Ibnu Sina, saat memberikan arahanya dalam kegiatan rapat koordinasi evaluasi smart city, di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Selasa (02/11).
Melihat dari fakta yanga ada, maka dimungkinkan saat ini masih ada ASN yang belum melek teknologi infomasi.
Namun begitu, lanjut orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini, bukan berarti harus berserah diri.
Pasalnya, Dinas Kominfotik Kota Banjarmasin siap memberikan bantuan terkait pembuatan aplikasi atau tutorial tentang menjalankan media sosial. “Untuk berbagai aplikasi, kominfo itu menawarkan diri agar masing-masing SKPD yang memerlukan bantuan untuk pembuatan aplikasi, kita punya programer yang cukup handal, untuk melayani permintaan pian. Jadi kalau misalnya pian tidak ada inovasi sama sekali ya itu keterlaluan jua, setiap SKPD minimal satu lah, paling kada (tidak-red) di luar yang layanan publik, kalau layanan publik wajib,” ucapnya.
Menyinggung tentang penghargaan yangtelah diberikan kepada SKPD yang dinilai sangat aktif dalam menjalankan fungsinya dibidang penyebarluasan informasi pembangunan, kembali pemimpin Bumi Kayuh Baimbai ini mengatakan, hal tersebut merupaka sebuah apresiasi agar SKPD dan kelurahan yang ada di kota ini bisa menirunya. “Tolong Pimpinan SKPD, ini bukan soal penghargaan dapat atau tidak dapat penghargaan, tapi lebih pada keterbukaan informasi,” katanya.
Diingatkannya, di abad revoluasi industry 4.0 seperti saat ini, dimana kebutuhan akan informasi cepat dan positif sangat diperlukan masyarakat, terlebih saat ini banyak informasi yang bersifat negative bahkan hoax berseliweran di dunia maya, karena itu fungsi pemerintah adalah hadir di tengah-tengahnya dengan menyediakan publikasi informasi yang baik. “Ulun berharap di masing-masing dinas punya, paling tidak ada yang mehandel terkait dengan publikasi apa yang pian kerjakan,” pungkasnya.(dokpim-bjm)
Posting Komentar