Pahlawanku Inspirasiku. Tema Hari Pahlawan tahun ini sangat selaras dengan yang dilakukan Pemko Banjarmasin terhadap ahli waris veteran pejuang kemerdekaan.
Usai apel Peringatan Hari Pahlawan di Halaman Balai Kota Banjarmasin, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, Wakil Walikota Banjarmasin, H Arifin Noor, Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Harry Wijaya, Forkopimda Kota Banjarmasin bersama para kepala SKPD lingkup Pemko Banjarmasin, menggelar ziarah bersama dengan mengunjungi tugu perjuangan rakyat yang tergabung dalam Tentara ALRI Divisi IV Kalimantan yang terletak di Jalan DI Panjaitan dan di Jalan Pangambangan, Rabu (10/11).
Selain menaburkan bunga di kawasan tugu perjuangan di Jalan Pangambangan, H Ibnu Sina, H Arifin Noor, Ketua DPRD, serta Forkopimda Kota Banjarmasin juga menyerahkan bantuan kepada para ahli waris pejuang kemerdekaan pada tanggal 9 November 1945.
Setidaknya, ada 11 orang perwakilan ahli waris pejuang yang menerima langsung bantuan Paket Sembako berisi 10 liter beras, 10 kilogram gula pasir, 6 liter minyak goreng, 1 dos mie instan, dan 2 kilogram telur ayam. “Mudah-mudahan generasi milenial, generasi muda kita bisa memahami spirit para pahlawan, lebih kenal dengan pahlawan-pahlawan kita, tidak hanya kenal pahlawan fantasi saja, tetapi yang real pahlawan Indonesia khususnya dari Kalimantan Selatan banua kita, Pangeran Antasari, P M Noor, Idham Khalid, Hasan Basri, juga dikenal perjuangannya,” kata H Ibnu Sina.
Untuk diketahui, tepat satu hari sebelum perang merebut kemerdekaan terjadi di Kota Surabaya, pertempuran sengit untuk membebaskan Bumi Lambung Mangkurat dari penindasan kaum penjajah, dilakukan para pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Tentara ALRI Divisi IV Lambung Mangkurat.
Perang pun berkecamuk di kota berjuluk seribu sungai. Hasilnya, para penjajah hengkang dari Bumi Kayuh Baimbai.
Namun, sembilan orang putra terbaik provinsi ini gugur dalam pertempuran yang terjadi pada tanggal 9 November 1945.
Para pahlawan yang gugur dalam pertempuran itu antara lain, Badran. Badrun. Utuh. Umar.Tarin. Juma’in.Sepa.Dullah, dan Pa’ma’rupi.
Atas jasa-jasa para pejuang kemerdekaan itu, Pemko Banjarmasin bersama warga dan ahli warisnya melaksanakan haul untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur dalam perang tersebut.
Tugu 9 November dibangun untuk memperingati bangkitnya perlawanan rakyat Banjarmasin khususnya para pejuang yang tergabung dalam Barisan Pemberontakan Republik Indonesia Kalimantan (BPRIK) yang bermarkas di Banua Anyar.
Penyerangan besar-besaran mereka lakukan ke markas NICA di Benteng Tatas (sekarang lokasi Masjid Raya Sabilal Muhtadin)
Pasukan penjajah kemudian melakukan serangan balasan ke markas pejuang kemerdekaan di Jalan Jawa (kini Jl DI Panjaitan) dan kawasan Kelayan.
Tanggal 12-13 November 1945, NICA kemudian mengirimkan kembali pasukannya dengan menggunakan kapal perang Kalua, ke markas BPRIK di Benua Anyar.
Serangan besar itu tak hanya mengarah ke para pejuang, tapi juga penduduk di kawasan Pengambangan, Banua Anyar dan sekitarnya.
Pejuang dan penduduk setempat lalu berlindung menuju Alam Roh di Desa Paku Alam, Lokbaintan, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar yang merupakan markas pejuang Banjar.(dokpim-bjm)
Posting Komentar