Rabu, 14 Desember 2016

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1438 H DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

BANJARMASIN-Pemerintah Kota Banjarmasin menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, yang mengusung tema “Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kita Teladani Sifat dan Perbuatan Rasulullah Dalam Meningkatkan Etos Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, Rabu 14 Desember 2016.
Hadir pada acara hari ini Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Drs. Hamli Kursani, M.Si, Prof. Mujiburrahman (IAIN Antasari), Para Asisten, Para Staf Ahli, Kepala SKPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam sambutannya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan harapan semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari peringatan ini.
“Semoga paparan hikmah yang disampaikan menjadi tuntunan dan teladan bagi kita semua baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang diberikan amanah bersama-sama”, ujar Ibnu Sina
Dalam tausiyah yang disampaikan oleh Prof. Mujiburrahman bahwa zaman jauh berbeda dengan generasi zaman Nabi Muhammad SAW, dimana hubungan menjadi datar tanpa hierarki. Hidup mengalami perubahan, pada saat yang sama ada yang harus tetap.
Ketika Nabi Muhammad SAW melihat keadaan masyarakatnya dan merasa tidak nyaman, beliau “merenung” dalam Gua Hira dan kemudian turunlah firman Allah SWT Iqra (bacalah) melalui malaikat Jibril. Islam dibangun tanpa dasar ilmu pengetahuan tapi dibangun berdasarkan ilmu.
Sosiolog pertama Islam, Ibnu Khaldun menganalisa bagaimana suatu kerajaan pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Khalifah bisa tumbuh besar dan mampu bertahan. Disinilah memahami peran Nabi Muhammad SAW bahwa ada tiga hal atas suksesnya suatu kerajaan : Pertama, Aqidah, dalam arti khusus diartikan sebagai keyakinan atau iman. Dalam arti luas berarti ideologi atau cita-cita. Diajarkan kepada masyarakat melalui pengetahuan. Kedua, Assyafiyah, solidaritas atau persatuan. Ketiga, Ghonimah, harta rampasan yang diartikan ekonomi atau kesejahteraan.
Rasulullah hidup sederhana agar bisa berempati kepada yang miskin, kekayaan itu harus didistribusikan secara adil kepada masyarakat. Terkait hal tersebut, Ibnu Khaldun menyimpulkan bahwa kekuasaan dalam sejarah Islam apabila semua kekuasaan itu mampu mendistribusikan kesejahteraan dalam masyarakat dengan baik, maka kekuasaan akan bertahan.
Pada hari yang sama, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H juga diselenggarakan oleh TP PKK Kota Banjarmasin dan Dharma Wanita Persatuan Kota Banjarmasin beserta Gabungan Organisasi Wanita Se Kota Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin.
Acara ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Banjarmasin dr. Siti wasilah, M.Si, Med, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Banjarmasin Aneta Olpah, S.Ag, Rudi Firdaus, S.Ag (Penceramah), Jajaran PKK Kecamatan dan Kelurahan, Jajaran Dharma Wanita Persatuan Kota Banjarmasin serta Perwakilan Organisasi Wanita.
Dalam sambutannya Ketua TP PKK Kota Banjarmasin dr. Siti Wasilah, M.Si menyampaikan kegiatan maulid dimaknai dalam rangka menguatkan silaturahim TP PKK, Dharma Wanita dan Organisasi Wanita.
“Semoga hikmah yang disampaikan oleh penceramah menjadi pelajaran yang kita pegang dalam beraktivitas sehari-hari. Dan dalam keluarga menunjukkan kecintaan kepada rasul yang diwujudkan dalam niat, semangat dan amaliah”, ujar Siti Wasilah.
Dalam tausiyahnya Rudi Firdaus, S.Ag menyampaikan ada empat kewajiban sebagai umat Nabi Muhammad SAW yaitu Syahadat, sebagai bentuk kecintaan kepada Allah SWT dan Rasulnya. Syahadat terdapat dalam shalat, yang dikerjakan dengan khusyu akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Puasa, yang merupakan kewajiban bagi umat Islam. Menjaga kehormatan, bagi wanita apakah sudah berpakaian sesuai dengan syariat. Dan kewajiban yang terakhir Taat kepada suami.*ATIE/MNA


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search